PENELITIAN EKSPLANATIF
PENELITIAN EKSPLORATORI adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian eksploratori dilakukan apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.
Penelitian Eksplanatif atau yang bersifat menerangkan, yaitu penelitian yang dapat dilakukan kalau pengetahuan tentang masalahanya sudah cukup, artinya sudah ada beberapa teori tertentu dan sudah ada berbagai penelitian empiris yang menguji berbagai hipotesa tertentu sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. Penelitian yang bisa berbentuk eksperimen selalu bertolak dari suatu hipotesa yang diperoleh dari suatu teori tertentu.
TUJUAN PENELITIAN EKSPLANATIF :
- Menguji berbagai hipotesa tertentu dengan maksud membenarkan atau memperkuat hipotesa itu.
- Mencari sebab-musabab dari suatu gejala.
- Menentukan sifat dari hubungan antara satu atau lebih gejala atau variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas.
Kelebihan dari Penelitian eksplanatif adalah penelitian dapat dikuasai oleh peneliti, sehingga dapat memperoleh ketepatan dalam pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan kelemahannya adalah sampai di manakah hasil penelitian tersebut berlaku.
Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Orang sering tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Kita ingin menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut sebagai penelitian konfirmatori (Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai penelitian korelasional (Correlational research). Beberapa definisi penelitian korelasional dikemukakan sebagai berikut:
Melalui penelitian eksplanatori ini dapat diketahui bagaimana korelasi antara dua atau lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian koreslasional ini dimulai dengan pertanyaan implisit atau eksplisit: “Adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Berikut ini adalah contoh penelitian korelasional: “Adakah hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”, “Adakah hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”.
TIPE PENJELASAN PENELITIAN
Tipe penjelasan yang biasa adalah sebagai berikut:
1. Causal explanations merupakan penjelasan tentang apa penyebab dari beberapa peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang sangat umum dari penjelasan yang digunakan jika ubungan adalah satu tentang sebab dan akibat. Kita mungkin mengatakan kemiskinan menyebabkan kejahatan, kebebasan moral menyebabkan suatu peningkatan dalam perceraian, atau kepuasan meningkatkan prestasi.
2. Structural explanations merupakan penjelasan tentang apa peran abstrak atau universal, kode atau hukum yang memberi keterangan memuaskan tentang hubungan antara ciri-ciri dari sistem dan peran-peran yang menciptakan strukturmya. Penjelasan struktural digunakan dengan teori-toeri fungsional dan pola-pola. Seorang peneliti membuat satu penjelasan struktural dengan menggunakan satu set asumsi-asumsi interconnected, konsep-konsep, dan hubungan –hubungan. Konsep-konsep dan hubungan-hubungan dalam satu teori membentuk satu mutually reinforcing system. Dalam penjelasan struktural, seorang peneliti menentukan satu sekuensi dari tahap-tahap atau mengenalkan bagian-bagian esensial yang membentuk suatu interlocked whole. Misalnya, mengapa industri kesehatan dari negara maju mendapat inspirasi dari kemiskinan pedesaan dunia ketiga?.
3. Interpretive explanation yang bertujuan untuk membantu pemahaman. Para teorist interpretif mencoba melihat makna dari satu peristiwa atau praktik melalui penempatannya di dalam satu konteks sosial spesifik. Pemaknaannya datang dari konteks pada satu sistem simbol kultural. Penjelasan dicapai dengan menunjukkan hubungan antara dua atau lebih variabel. Unit-unit untuk analisis tersebut disebut dengan variabel.
Ada dua tipe utama penelitian eksplanasi, yaitu penelitian asosiasi yang disebut juga dengan nama penelitian kovariasional, dan penelitian kausal. Ini berhubungan dengan makna yang terkadung dalam hubungan antar-variabel yang mungkin bermakna sebagai asosiasi (tidak menjelaskan sebab-akibat) atau hubungan kausal (menjelaskan sebab-akibat). Baik dalam penelitian koresional maupun kausal, perhatian utama menentukan arah, besar atau kekuatan kekuatan hubungan, dan bentuk-bentuk hubungan-hubungan yang di observasi. Jadi, penelitian korelasional dan kausal meliputi obeservasi nilai-nilai dari dua atau lebih variabel dan menentukan apakah terdapat hubungan di antara mereka. Hubungan antar-variabel, apakah asosiasional atau kausal, dapat diketahui melalui survei literatur.
Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain. Karena itu penelitian ekplanasi menggunakan sampel dan hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan statistik inferensial. Beberapa pakar mengatakan bahwa format ekplanasi digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori. Disebut ekplanasi memiliki kridibilitas untuk mengukur.
Source:
David Nachmias & Chava Nachmias, Research Methods in the Social Sciences, Third Edition, New York: St. Martin’s Press, 1987, page. 10-15
Paul.D. Leedy and Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design Research Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall. Page 145-187
Penelitian eksplanatori : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
No comments:
Post a Comment