efektifitas dalam proses komunikasi adalah sangat penting, karena dari
padanya terletak efektif tidaknya pesan-pesan yang disampaikan.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dipersiapkan.
Persiapan dalam arti membuat perencanaan dan strategi itu adalah
tugas dan fungsi komunikator.
Dalam menyusun perencanaan, terdapat dua faktor yang sangat
menentukan lancar dan efektifnya suatu komunikasi. Adapun kedua
faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan (credibility)
Komunikator yang baik hendaknya memiliki kredibilitas atau
kepercayaan yang baik dimata khalayaknya. Kredibilitas adalah
seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator.
Karena itu kredibilitas tidak melekat pada diri seseorang, artinya
seorang istri bisa jadi memiliki kredibilitas dimata suaminya,
namun tidak dikalangan teman-temannya (Rakhmat, 2005 : 257).
Ada tiga macam kredibilitas dilihat dari bentuknya :
1. Initial credibility
Yaitu kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses
komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung, seperti
orang yang terkenal.
2. Devired credibility
Yaitu kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi
berlangsung, seperti tepuk tangan dari pendengar saat pidato
seseorang.
3. Terminal credibility
Yaitu kredibilitas yang diperoleh setelah pendengar atau pembaca
mengikuti ulasannya (Cangara, 1997: 97)
Beberapa cara membangun kredibilitas (Rakhmat, 2004 : 74), yaitu :
1. Otoritas atau keahlian dibidangnya yang disampaikan
2. Good sense dengan menghindari ketidakjujuran, julukan-julukan
tertentu dan sebagainya
3. Good will dengan berbicara tentang kepentingan khalayak
4. Good character dengan menampilkan serta kata-kata yang sopan
dan ramah
5. Dinamisme jika berbicara serius, ekspresikan dengan suara yang
serius, demikian pula ketika bergembira tunjukkan dengan
semangat.
b. Daya tarik (Attractivites)
Selain memiliki kredibilitas yang baik, seorang komunikator harus
pula mampu menunjukkan daya tarik yang dimilikinya. Daya tarik
seorang komunikator dilihat dari segi fisik maupun charisma yang
dimilikinya. Dalam hal ini fisik dilihat dari penampilan,
kecantikan, dan hal lainnya yang melekat pada diri komunikator
tersebut.
Daya tarik komunikator terletak pada empat hal, yaitu :
1. Similarity, kesamaan demografik seperti bahasa, suku, agama,
ideolagi dan lain-lain.
2. Familiarity, komunikator dikenal dengan baik
3. Liking, komunikator disukai atau diidolakan oleh khalayak
4. Physic, bentuk dan tampilan fisiknya sempurna (Cangara, 1998 :
98)
sebagai good komunikator harus mengetahui pesan yang membuat pendengar tertarik.
Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing “massage” adalah
lambang yang bermakna (meaning for symbol) yakni, lambang yang
membawakan pikiran atau pesan komunikator.
Pengemasan pesan juga sangat menentukan berhasil tidaknya suatu
komunikasi. Pesan yang dikemas sedemikian rupa tentunya akan
mudah diserap dan dimengerti sehingga tujuan komunikasi tepat
mengenai sasaran.
Menurut Wilbur Schramm (Effendy, 2003 : 37), agar proses
penyampaian pesan dapat berjalan secara efektif, maka komunikator
Universitas Sumatera Utaraharus memperhatikan kondisi-kondisi (the condition of success in
communication), berikut ini :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikan rupa, sehingga
dapat menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikannya
sehingga sama-sama mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada
pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang
dikehendaki.
tertentu dan sebagainya
3. Good will dengan berbicara tentang kepentingan khalayak
4. Good character dengan menampilkan serta kata-kata yang sopan
dan ramah
5. Dinamisme jika berbicara serius, ekspresikan dengan suara yang
serius, demikian pula ketika bergembira tunjukkan dengan
semangat.
b. Daya tarik (Attractivites)
Selain memiliki kredibilitas yang baik, seorang komunikator harus
pula mampu menunjukkan daya tarik yang dimilikinya. Daya tarik
seorang komunikator dilihat dari segi fisik maupun charisma yang
dimilikinya. Dalam hal ini fisik dilihat dari penampilan,
kecantikan, dan hal lainnya yang melekat pada diri komunikator
tersebut.
Daya tarik komunikator terletak pada empat hal, yaitu :
1. Similarity, kesamaan demografik seperti bahasa, suku, agama,
ideolagi dan lain-lain.
2. Familiarity, komunikator dikenal dengan baik
3. Liking, komunikator disukai atau diidolakan oleh khalayak
4. Physic, bentuk dan tampilan fisiknya sempurna (Cangara, 1998 :
98)
sebagai good komunikator harus mengetahui pesan yang membuat pendengar tertarik.
Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing “massage” adalah
lambang yang bermakna (meaning for symbol) yakni, lambang yang
membawakan pikiran atau pesan komunikator.
Pengemasan pesan juga sangat menentukan berhasil tidaknya suatu
komunikasi. Pesan yang dikemas sedemikian rupa tentunya akan
mudah diserap dan dimengerti sehingga tujuan komunikasi tepat
mengenai sasaran.
Menurut Wilbur Schramm (Effendy, 2003 : 37), agar proses
penyampaian pesan dapat berjalan secara efektif, maka komunikator
Universitas Sumatera Utaraharus memperhatikan kondisi-kondisi (the condition of success in
communication), berikut ini :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikan rupa, sehingga
dapat menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikannya
sehingga sama-sama mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada
pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang
dikehendaki.
No comments:
Post a Comment