Followers

Tuesday, March 12, 2013

Story of The Dragon

         Pada suatu hari di zaman dahulu kala, 1200SM. lahirlah seekor naga di suatu pulau dekat dengan danau Toba yang berada di sumatera utara. naga itu diberi nama "Diho", yang di dapat oleh penduduk setempat di pesisir pulau samosir yang berada di tengah danau tersebut.naga itu diberi nama Diho karena Naga itu setiap harinya mandi, hampir satu hari bisa mandi 5kali. oleh karena itu diberi nama tersebut yang berarti dalam bahasa batak (penduduk setempat) "maridiho" dalam bahasa Indonesia berarti pergi mandi.
      Diho merupakan Naga yang pemberani dan suka hidup di Air. setiap malam Naga itu tidur di dekat pulau samosir daerah pesisir danau Toba. oleh penduduk setempat Naga itu di beri makan buah - buahan yang diambil dari perkebunan. Naga itu setiap hari pada jam lima sore selalu di beri makan oleh penduduk setempat. Diho tidak pernah memakan daging, hanya memakan buah yang telah diberikan.
     Suatu ketika Diho bertemu dengan seorang anak dari desa tersebut yang bernama "marpaung". dimana anak itu merupakan anak dari keluarga yang miskin yang susah untuk mendapatkan makanan. karena penduduk memberikan makanan kepada Diho setiap harinya, marpaung ikut memakan makanan tersebut. Diho tidak marah maupun melukai Marpaung malahan Diho mulai menjadi kurus karena Ia lebih suka makanan tersebut di makan oleh Marpaung. semakin hari marpaung semakin merasa besar hati dengan membawa semua makanan tersebut ke tempat marpaung tinggal, di sebuah hutan yang tidak jauh dengan tempat Diho tinggal.
     Marpaung semakin hari semaikin tidak menyisakan satu makanan pun untuk Diho. Naga tersebut  menjadi kurus,sayap rentang  tidak bertenaga, sampai berdiri pun tidak kuat. semakin hari kondisi Diho semakin memburuk. oleh karena itu para penduduk setempat mulai mencari tahu penyebab dari kejadian tersebut. dan pada akhirnya mereka pun mengetahui bahwa makan Diho diambil setiap harinya oleh Marpaung. marpaung pun mulai di jauhi oleh penduduk setempat, karena dengan ulah dari marpaung tersebut, Sang Naga menjadi tidak lagi mau memakan makanan yang disediakan oleh penduduk setempat. perasaan benci mulai timbul di hati mereka. racun yang paling kuat yang bisa memakan korban jiwa mulai di masukan ke dalam buah yang akan di berikan kepada si naga yang akan di ambil oleh marpaung.
    pada saat itu pun perasaan Marpaung terhadap Diho mulai berubah, Marpaung menjadi tidak memakan buah - buahan tersebut. dan sang Naga menyadari akan kebaikan hati marpaung yang mulai tumbuh pada dirinya. Sang Naga merasa bersalah jika tidak memakan buah - buahan tersebut. maka Diho pun mulai memakan buah tersebut, tidak lama setelah memakan buah, mulut Diho mengeluarkan busa putih dan menjadi kejang - kejang selama 5 menit, Marpaung menjadi takut akan kejadian itu dan langsung mendekati Diho. tidak lama setelah Marpaung berada di dekat Diho, Marpaung merasaka bahwa tidak lagi terdengar suara nafas dari Diho dan matanya pun mulai tidak bergerak. sesaat Marpaung merasa Diho hanya tertidur, dan mulai menunggu bangunnya Diho dari tidurnya. berjam - jam sudah berlalu tetapi Diho tidak bangun dari tidurnya. Marpaungpun mulai merasa sangat bersalah dengan kejadian itu, Ia mulai menggali lubang untuk mengubur Diho, pada saat Marpaung menggali lubang munculah seorang anak dari desa sebrang samosir yang ingin melihat naga tersebut. tetapi dilihatnta naga tersebut sudah tidak lagi bernyawa. anak itu pun mulai bertanya kepada Marpaung, kenapa Naga itu Malas yaa, kaak? kerjaannya hanya tidur terus. karena Marpaung tidak ingin mengatakan bahwa sebenarnya naga tersebut sudah mati, maka Marpaung mengatakan kepada anak kecil itu bahwa naga ini sedang meditasi dengan menguburkan dirinya di tanah untuk mendapatkan apa yang Naga ini cari. 
 

No comments:

Post a Comment