Berikut adalah daftar kata atau frasa yang sering dipakai tidak hemat tetapi banyak dijumpai penggunaannya.
Boros
- sejak dari
- agar supaya
- demi untuk
- adalah merupakan
- seperti … dan sebagainya
- misalnya … dan lain-lain
- antara lain … dan seterusnya
- tujuan daripada
- mendeskripsikan tentang
- berbagai faktor-faktor
- daftar nama-nama
- mengadakan penelitian
- dalam rangka untuk
- berikhtiar dan berusaha untuk memberikan pengawasan
- mempunyai pendapat
- melakukan pemeriksaan
- menyatakan persetujuan
- Apabila …, maka
- Walaupun …, namun
- Berdasarkan …, maka
- Karena … sehingga
- Namun demikian,
- sangat … sekali
Hemat
- sejak atau dari
- agar atau supaya
- demi atau untuk
- adalah atau merupakan
- seperti atau dan sebagainya
- misalnya atau dan lain-lain
- antara lain atau dan seterusnya
- tujuan tanpa daripada
- mendeskripsikan tanpa tentang
- berbagai faktor
- daftar nama
- meneliti
- untuk tanpa dalam rangka
- berusaha mengawasi
- berpendapat
- memeriksa
- menyetujui
- Apabila …, tanpa kata penghubung
- Walaupun …, tanpa kata namun
- Berdasarkan …, tanpa maka
- Karena … tanpa sehingga, atau sehingga tanpa karena …
- Namun, tanpa demikian atau Walaupun demikian
- sangat tanpa sekali, atau sekali tanpa sangat
Tambahan
- sebarang versus sembarang, dua-duanya dikenal tetapi kadang-kadang sebarang (tentang sebuah benda tertentu) dipakai untuk menyatakan sembarang (arbitrary)
- nasihat versus nasehat. Di bahasa Malaysia, sihat berarti sama dengan sehat di bahasa Indonesia. Sebetulnya ada beberapa lagi kasus yang semacam ini, i di bahasa Malaysia dipandang baku, e di bahasa Indonesia dipandang tidak baku. Padahal bila dirunut-balik berdasarkan sejarahnya ke belakang, sesungguhnya mereka-mereka itu asalnya sama.
- erti versus arti kedua-duanya ada di dalam KBBI, tetapi pengguna di Indonesia kurang merasa percaya diri bila menggunakan erti, padahal mengerti juga diturunkan darierti, anehnya mengarti hampir tidak pernah terdengar atau terbaca.
- antusiasme versus entusiasme, bahasa Inggris-nya adalah enthusiasm
- etik versus etis (kata sifat) dan etika versus etiket (kata benda). Keempat-empatnya dikenal di dalam KBBI, etika mungkin dari bahasa Latin, etiket dari bahasa Perancis untuk maksud yang sama, tetapi ada sekumpulan pihak yang mengklaim selera merekalah yang benar.
- toilet dan toalet mana yang benar? Bandingannya adalah trotoir dan trotoar. Lagi-lagi mana yang benar? Keempat-empatnya diadaptasi dari bahasa Perancis. Mungkin salah satunya diketahui melalui pendengaran terlebih dahulu, sementara yang lainnya diketahui melalui tulisan terlebih dahulu. Di sini harus ada konsistensi, apakah adaptasi yang dikehendaki berdasarkan bunyi, ataukah tulisan, bukan sekadar atas dasar selera.
- pembaharuan kadang-kadang dianggap tidak lebih baku daripada pembaruan, anehnya dahulu dan dulu sama-sama masih digunakan dan masing-masing tidak dianggap salah.
- formulir, format, forma, formulasi (di sini bermaksud daftar isian). Manakah yang benar? Masalahnya akhiran -ir pada beberapa kata warisan Belanda kini semakin ditinggalkan, semisal legalisir menjadi legalisasi atau pengesahan, kemudian kasus lain adalah vulkanisir, dan seterusnya.
- jambatan versus jembatan. Dulu hingga tahun 1960-an atau bahkan 1970-an, bahasa Indonesia (dengan ejaan sesuai waktu itu) dan bahasa Malaysia sama-sama menganggap jambatan sebagai kata yang baku. Tetapi kemudian di Indonesia pelan-pelan menjadi jembatan, sementara di Malaysia masih tetap dipelihara hingga kini,jambatan. Tetapi evolusi ini tidak sedrastis Manado versus Menado.
- yogya versus jogja (maksudnya Yogyakarta versus Jogjakarta), saya yakin ini ada hubungannya dengan kosakata yogya yang artinya baik, yogya lebih dahulu dikenal di dalam bahasa Jawa, tetapi sejak entah kapan jogja mulai dipakai.
- demokratik versus demokratis, kedua-duanya kata sifat. Kata bendanya demokrasi. demokratik adaptasi melalui bahasa Inggris, demokratis melalui bahasa Belanda atau Jerman. Bandingkan dengan tematik versus tematis, dinamik versus dinamis, analitik versus analitis.
- analisis versus analisa, asal-usulnya: analysis > analisis dan analyse > analisa. Tetapi sering diperbantahkan bahwa salah satunya adalah salah.
- automotif versus otomotif, seingat saya menurut kaidah baku, yang mengandung au harus tetap dipertahankan, anehnya otomotif-lah yang dipandang benar. Kasus serupa misalnya otomatis, otodidak, dan semua yang berbau oto-.
- zahir dan lahir dua-duanya dari kosakata Arab yang sama, salah satunya dianggap tidak baku. Kasus yang analog dan mulai sering digunakan saat ini adalah zalim atauzolim, lawan kata dari adil. Contoh: dizalimi atau dizolimi. Padahal KBBI sudah mengakomodasinya melalui lalim.
PEMAKAIAN TANDA BACA
SALAH BENAR
A Zainudin S H (nama) A. Zainudin S.H. (nama)
Sugono, SE. (nama) Sugono S.E. (nama)
Zainudin S.H. (gelar) Zainudin, S.H. (gelar)
Sugono SE. (gelar) Sugono, S.E. (gelar)
Yth Sdr Sanusi M Si Yth. Sdr. Sanusi, M.Si.
seIndonesia se-Indonesia
diPHKkan di-PHK-kan
tahun 80an tahun 80-an
pentacklean pen-tackle-an
dismash di-smash
s/d s.d.
a/n a.n.
………….tetapi…………. ……………, tetapi………….
………….sedangkan…… ……………, sedangkan…..
…………melainkan…….. ………….., melainkan……
…………, karena…………. Karena………., ……………
…………, jika……………. Jika………….., ……………
…………, walaupun……… Walaupun……., …………..
…………., supaya………… Supaya………., …………..
…………., bahwa………….. Bahwa……….., ………….
Jadi………………… Jadi, ……………………….
Oleh karena itu…….. Oleh karena itu, …………
Akan tetapi………… Akan tetapi, ……………
KALIMAT HARUS HEMAT
Contoh:
(1) Setelah makalah ini diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan.
Perbaikan:
(1a) Setelah diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan.
(2) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum surat ini dikirimkan.
Perbaikan:
(2a) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum dikirimkan.
(3) Setelah penjahat itu ditahan beberapa kali, sekarang kembali ke jalan yang benar.
Perbaikan:
(3a) Setelah ditahan beberapa kali, penjahat itu sekarang kembali ke jalan yang benar.
KALIMAT HARUS MEMILIKI SUBJEK YANG JELAS
Contoh:
(1) Untuk pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara.
Perbaikan:
(1a) Pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara.
(1b) Untuk pengumpulan data / digunakan / teknik observasi dan wawancara.
(1c) Untuk pengumpulan data /peneliti / menggunakan /teknik observasi dan wawancara.
(2) Dalam penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
Perbaikan:
(2a) Penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
(2b) Dalam penelitian ini dibahas tradisi lisan masyarakat Sunda.
(2c) Dalam penelitian ini penulis membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
(3) Berdasarkan tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani.
Perbaikan:
(3a) Tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani.
(3b) Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani.
(3c) Berdasarkan tabel di atas penulis menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
KALIMAT HARUS MEMILIKI PREDIKAT YANG JELAS
Contoh:
(1). Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, yang berasal dari bahasa
Melayu.
Perbaikan:
(1a) Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, berasal dari bahasa
Melayu.
(2) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang
merupakan kebebasan dasar manusia, yang masih menjadi masalah di negeri ini.
Perbaikan:
(2a) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang
merupakan kebebasan dasar manusia, masih menjadi masalah di negeri ini.
BAGIAN KALIMAT MAJEMUK JANGAN DIPENGGAL
Contoh:
(1) Para peserta penataran datang terlambat. Sehingga mereka tidak dapat mengikuti
acara pembukaan.
Perbaikan:
(1a) Para peserta penataran datang terlambat sehingga mereka tidak dapat mengikuti
acara pembukaan.
(1b) Para peserta penataran datang terlambat. Dengan demikian,/Oleh karena itu, mereka
tidak dapat mengikuti acara pembukaan.
(2) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Karena lokasi penelitian
sulit dijangkau kendaraan.
Perbaikan:
(2a) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan karena lokasi penelitian
sulit dijangkau kendaraan.
(2b) Karena lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan, dalam penelitian ini tidak
semua data dapat dikumpulkan.
(2c) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Hal itu disebabkan lokasi
penelitian sulit dijangkau kendaraan.
(3) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
Perbaikan:
(3a) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan, sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
(3b) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sementara itu, data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
KALIMAT TIDAK BOLEH AMBIGU (BERMAKNA GANDA)
Contoh:
(1) Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapat beasiswa langsung dari
Presiden RI.
(2) Istri lurah yang menderita epilepsi itu sangat ramah.
(3) Uang kuliah mahasiswa baru akan dinaikkan pada 1 Agustus 2015.
(4) Mereka tidak paham dan mengerti masalah politik.
(5) Bayi yang mendapat ASI lebih sedikit mengandung virus dibandingkan dengan bayi
yang mendapat susu botol.
KALIMAT HARUS LOGIS
Contoh:
(1) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu
akan dibangun tahun depan.
*Pembangunan dibangun?
– Pembangunan dilaksanakan/dilakukan/dimulai
– Jembatan dibangun
Perbaikan:
(1a) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar
itu akan dilaksanakan/ dilakukan/dimulai tahun depan.
(1b) Jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu akan
dibangun tahun depan.
(2) Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah ini selesai
penulis susun.
Perbaikan:
(2a) Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nya makalah ini dapat diselesaikan.
ref : KEMDIKBUD
No comments:
Post a Comment